SAPARDI DJOKO DAMONO, TERKENANG DALAM SETIAP TULISANNYA

 


Lahir pada 20 maret 1940 Sapardi Djoko Damono adalah seorang pujangga yang dikenal sebagai sastrawan romantis pada setiap sajak puisi-puisi yang ditulisnya. Jiwa sastra dalam dirinya sudah tumbuh sejak ia kecil, berawal dari kegemarannya menulis pada saat ia duduk di bangku sekolah menengah atas, ia sering memamerkan tulisan-tulisannya di majalah sekolah mulai dari puisi, cerpen, artikel dan lain sebagainya

Penyair ini tumbuh dilingkungan kesenian, kakeknya merupakan seorang abdi dalam keraton kesunanan dan bekerja sebagai seorang dalang, maka dari itu tak heran jika jiwa kesenian juga jatuh pada cucunya.

Berlanjut pada perguruan tinggi kegemarannya pada dunia sastra mulai bertambah ketika ia mengambil kuliah pada fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM. Karya-karyanya selalu menginspirasi,pada tahun 2018 kemarin iya mendapatkan penghargaan ASEAN BOOK AWARD pada bukunya yang berjudul "Hujan Bulan Juni" dan "Yang Fana adalah Waktu". Penghargaan itu diberikan kepadanya di Malaysia Kuala Lumpur pada acara Kuala Lumpur Internasional Book Fair yang diadakan oleh Putra World Trade Center .

 

Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan kata yang tak sempat diucapkan

Kayu kepada api yang menjadikannya abu


Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan

Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada


- 1989


Siapa yang tak mengenal puisi fenomenal diatas? "Aku Ingin" merupakan salah satu karya dari Sapardi Djoko Damono di tahun 1989 yang masuk dalam buku kumpulan puisi berjudul" Hujan di Bulan Juni". Tentunya masih banyak lagi karya-karya yang dihasilkan oleh kelihayan tangannya seperti "Ayat-Ayat Api", "Melipat Jarak"  dan yang terakhir adalah "Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang", ini merupakan karya terakhirnya bersama Nadhifa Allya Tsana yang terbit sebelum beliau wafat pada tanggal 19 Juli 2020. 

Karirnya di dunia sastra sudah banyak menginspirasi generasi-generasi muda untuk terus menulis. Pilihan kata yang ringan nan sederhana dibentuk olehnya hingga memunculkan imajinasi yang  luar biasa bagi siapa saja yang membacanya. Begitu dalam, luas, dan tak lapuk dimakan oleh waktu. 


Selamat Jalan Pujangga ...

Karyamu akan selalu abadi dan yang fana adalah waktu.


Gimana Sobat JOBS, untuk kamu yang memiliki hobi menulis dan gemar membuat puisi, jangan pernah berhenti dan tetap semangat ya!! Karena banyak hal-hal indah yang bisa kita simpan melalui sebuah tulisan.




Penulis : Sigit Wibowo | editor : Dian Riska

 



Tidak ada komentar untuk "SAPARDI DJOKO DAMONO, TERKENANG DALAM SETIAP TULISANNYA"